Ruang Lingkup Sejarah Islam, Periodisasi Sejarah Islam (Masa Sebelum Islam, Klasik, Pertengahan, dan Modern)

 


A. Pengertian Sejarah

Sejarah dalam Bahasa Inggris disebut “history”. Secara etimologis, kata ini berasal dari Bahasa Yunani, historia, yang berarti inkuiri (inquiry), wawancara (interview), interogasi dari seorang saksi mata, termasuk laporan mengenai hasilhasil dari tindakan. Kata sejarah dalam bahasa arab disebut tarik dan siroh. Dari segi bahasa, altarikh berarti ketentuan masa atau waktu, sedang dalam ilmu “tarikh” yaitu ilmu yang membahas peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian masa atau tempat terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. Dari Yunani, istilah historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan Bahasa Latin. Dalam proses selanjutnya, terjadi makna yang lebih persis seperti makna (history, historie, histoire storia, istoria, historia) yang digunakan sampai sekarang.

 

B. Ruang Lingkup Sejarah Islam

Menurut R.G. Collingwood, studi sejarah adalah mengenai tindakan-tindakan manusia pada masa lalu. J. Huizinga menganggap, sejarah sebagai bentuk intelektual di mana suatu peradaban menceritakan dirinya sendiri mengenai masa lalunya. Sementara Raymond Aron membuat defenisi sejarah sebagai suatu kajian tentang masa lalu manusia. Senada dengan itu adalah pendapat E. Bernheim yang menyatakan bahwa, sejarah adalah suatu ilmu mengenai perkembangan kemanusiaan. Adapun Marc Bloch menunjukkan makna sejarah itu kepada aktivitas-aktivitas manusia pada masa lalu. Sedang James Harvey Robinson memberi makna sejarah secara luas sebagai semua yang kita ketahui tentang setiap hal yang pernah dilakukan oleh manusia. Jadi, dari berbagai pengertian yang dikemukakan di atas, sejarah itu terkait dengan manusia pada masa lalu.

 

C. Periodisasi Sejarah Islam

Secara garis besar, Harun Nasution membagi sejarah perkembangan pemikiran dalam Islam ke dalam tiga priode besar: Klasik (650 – 1250 M), Pertengahan (1250 – 1800 M) dan Moderen (1800 – sekarang).

1. Masa Sebelum Islam

Masyarakat pra islam merupakan masyarakat yang memiliki bermacam-macam agama, adat istiadat, akhlak, dan peraturan hidup. Perbedaan 5okum dan peraturan antara islam yang diturunkan untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia dengan agama lain yang telah dianut masyarakat arab pra islam menimbulkan banyak pelawanan. Ada 2 kekaisaran adidaya sebelum diturunkannya pertama kali kesempurnaan islam digua hiro’ kepada rosulullah SAW yaitu kaisar romawi dan Persia sejak abad ke 6 laut mediterania telah menjadi tempat persilangan perebutan pengaruh dan budaya etnis dan agama.

 

2. Periode Klasik

Sejarah telah mencatat, bahwa kehadiran Islam di dunia ini, tepatnya pada awal abad ke 7 M, tahun pertama-nya (hijrah rasul dari Makkah ke Madinah) adalah tahun 622 M; mengalami ekspansi ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara dan Spanyol pada akhir itu Juga. Di kawasan bumi kelahiran banyak peradaban tua inilah Islam bersentuhan sejumlah pemikiran, yang diserapnya, sepanjang pemikiran itu bersesuaian dengan semangat Islam dan dapat member penyubur bagi peradaban yang bercorak Islami. Ciri khas Wahyu Islam dan keyakinannya, bahwa disatu sisi ia mengungkapkan otoritas kebenaran yang mengandung unsur dogmatis, tetapi dilain sisi ia bersifat akomodatif (terbuka terhadap hal luar yang dianggap positif). Dalam mempelajari pemikiran tersebut, umat Islam mengambil unsur dari masing-masingnya, paling banyak dari Yunani, juga dari Romawi, Persia, India dan Cina. Mereka menggabungkan pemikiran tersebut ke dalam korpus baru, yang kemudian tumbuh abad demi abad dan menjadi bagian peradaban Islam, yang diintegrasikan dari wahyu sendiri.

 

3. Zaman Pertengahan

Setelah Peradaban Islam mencapai puncak keemasan pada priode klasik, make priode pertengahan, pemikiran dan peradaban Islam mengalami desentralisasi dan desintegrasi. C.A. Qadir menginformasikan, penyebab pertama kemunduran terjadi pada abad ke 12, ketika pertama kali Changis Khan, kemudian cucunya Hulugu Khan, muncul bagaikan meteor dan dalam waktu yang relatif singkat mendatangkan kehancuran ke seluruh dunia Islam, suatu peristiwa yang hampir tak ada taranya dalam sejarah manusia. Penyerbuan bangsa Tartar benar-benar telah menutup babak priode kejayaan Islam dan mengawali suatu zaman kelesuan intelektual, kebekuan mental dan konservatisme yang kaku. Menurut Iqbal, seluruh masyarakat Islam sesudah penyerbuan bangsa mongol dan kehancuran yang mereka timbulkan, menjadi kacau-balau.

 

4. Periode Modern

Kemunduran dalam bidang pemikiran dan peradaban dimulai segera setelah berakhirnya priode kejayaan Islam terus berlangsung, dan di dunia Islam mendapatkan diri-nya di ujung Jalan kemunduran progresif yang panjang. Umat Islam menyadari dirinya berada dalam keterbelakangan. Sehingga pada abad ke-19 muncul pemikir-pemikir Islam yang ingin mengantisipasi keterbelakangan tersebut. Bahkan di zaman kontemporer, tampak semakin nyata bermunculan pemikir Islam yang memiliki corak tersendiri. Yang perlu dicatat di antaranya: Abdus Salam dengan obsesinya, terciptanya persemakmuran sains di antara negara- negara Muslim. Selanjutnya khursid Ahmad, Syed Nawad Haider Naqvi dan Muhammad Nejatullah Siddiquedi bidang Ekonomi. Kini, di Indonesia pun muncul cendikiawan Islam,di antaranya Jalaluddin Rahmat, Armahedi Mashar, A.M.Saefuddin, Dawan Raharjo, Kontowijoyo, Syafii Ma’arif, Nurcholis Majid, Amin Rais dan sebagainya.




Nama: Ahmad Nafisal Mahfud

Kelas: IAT 2

Matkul: Pengantar Studi Islam

Institusi: UIN KHAS JEMBER

Komentar