Pengertian Filsafat Islam, Sejarah Filsafat Islam, Model Penelitian Filsafat Islam, dan Para Filosof Muslim dan Pemikirannya


A. Pengertian Filsafat

1. Menurut Bahasa

Kata filsafat diucapkan “Falsafah” dalam bahasa Arab, dan berasal dari bahasa Yunani “Philosophia” yang berarti “cinta kepada pengetahuan”, yang terdiri dari dua kata, yaitu Philos yang  berarti cinta (loving) dan Sophia yang berarti pengetahuan (wisdom).


2. Menurut Istilah

Filsafat diartikan sebagai upaya manusia untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik mengenai Tuhan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan tersebut.

 

B. Sejarah Filsafat Islam

Pemikiran filsafat masuk ke dalam Islam melalui filsafat Yunani yang dijumpai kaum Muslimin pada abad ke-8 M atau abad ke-2 H di Suriah, Mesopotamia, Persia dan Mesir. Sebagian kalangan filsafat berkembang di Yunani dengan 3 tokoh yang sangat terkenal yaitu: Sokrates, Plato dan Aristoteles. Yang mana ditangan mereka filsafat tidak hanya membicarakan kosmosentris (pemikiran yang terpusat pada alam) namun pengetahuan tentang keyakinan agama dan ketuhanan mulai dibicarakan. Sesudah abad ke-3 SM (sesudah masa Plato dan Aristoteles) tidak muncul pemikiran yang benar-benar baru dalam filsafat Yunani sampai akhirnya tampil kaum Neo Platonis kurun abad ke-3 M. Jika membuka ulang sejarah peradaban dunia, masa setelah Aristoteles adalah masa kejayaan Alexander Agung (Raja Iskandar Zulkarnain), kaisar Romawi yang pernah menjadi murid Aristoteles. Alexander menaklukkan Asia kecil, Syiria, Mesir, Babilonia, Persia, Samarkand, dan Punjab. Tiap kali berhasil memenangkan ekspansi militer, Alexander mendirikan kota-kota bercita rasa Yunani. Namun ketika kekuasaannya semakin meluas, Alexander terpaksa menganjurkan pembaruan antara budaya Yunani dan bangsa jajahan. Inilah Hellenisme, yaitu suatu peristiwa menyatunya kebudayaan Yunani disegala bangsa jajahan Romawi. Setelah Alexander meninggal, kerajaannya yang besar itu terbagi menjadi tiga : Macedonia di Eropa, kerajaan Ptolemeus di Mesir dan kerajaan Seleucid di Asia. Ptolemeus dan Seleucus berusaha meneruskan politik Alexander untuk menyatukan peradaban Yunani dan Iran sungguh pun usaha itu tak berhasil kebudayaan dan peradaban Yunani meninggalkan bekas besar di daerah-daerah ini.

 

C. Model Penelitian Filsafat Islam

a. Model-model Penilitian Islam Berdasarkan Tokohnya:

1. Model M. Amin Abdullah

Dalam rangka penulisan disertainya, M. Amin Abdullah mengambil bidang penelitiannya pada masalah Filsafat Islam. Hasil penelitiannya ia tuangkan dalam bukunya berjudul the Idea of University Ethical Norm In Ghazali and Kant. Dilihat dari segi judulnya, penelitian ini mengambil metode penelitian kepustakaan yang bercorak deskriptif, yaitu penelitian yang mengambil bahan-bahan kajiannya pada berbagai sumber baik yang ditulis oleh tokoh yang diteliti itu sendiri (sumber primer), maupun sumber yang ditulis orang lain mengetahui tokoh yang ditelitinya itu (sumber sekunder). Bahan-bahan tersebut selanjutnya diteliti keotentikannya secara seksama: diklarifikasikan menurut variabel yang ingin ditelitinya, dalam hal ini masalah etik: bandingkan antar stu sumber dengan sumber yang lainnya: dideskripsikan (duraikan menurut logika berpikir tertentu), dianalisa dan disimpulkan.

 

2. Model Ahmad Fuad Al-Ahwani

Ahmad Fuad Al-Ahwani adalah seorang pemikir modern dari Mesir. Dalam bukunya yang berjudul Filsafat Islam, ia menyajikan sekitar problem filsafat islam, tentang zaman penerjemahan, dan filsafat yang berkembang di Masyriqi dan Maghribi berikut karya, jasa, dan pemikiran tokoh-tokohnya. Metode penelitian yang ditempuh adalah penilitian kepustakaan. Sifat dan coraknya adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan pendekatannya adalah pendekatan yang bersifat campuran, yakni pendekatan historis, pendekatan kawasan dan tokoh.

 

b. Model Penelitian Filsafat Berdasarkan Caranya

1. Penelitian historis faktual

a. Model penelitian historis faktual mengenai tokoh

Obyek penelitian materialnya adalah pemikiran seorang filsuf dalam suatu karyanya atau hanya satu topik dalam karya tersebut, atau pemikiran kelompok filsuf (mahzab) pada satu periode atau zaman. Yang teliti adalah pandangan filsuf mengenai Tuhan, manusia, alam, dll.

 

b. Model penelitian historis faktual mengenai naskah buku

Obyek penelitian materialnya adalah salah satu naskah atau buku filsafat klasik atau modern dalam perkembangan pemikiran seorang filsuf pada zamannya.

 

c. Model penelitian historis faktual mengenai teks naskah

Obyek penelitian materialnya adalah salah satu naskah atau buku filsafat klasik yang dipandang menurut teks harfiah. Teks yang diteliti adlah teks yang dipandang sedekat mungkin dengan penulis asli.

 

D. Para Filosof muslim dan cara pemikirannya

1. AL RAZI

Seorang rasionalis yang hanya percaya pada kekuatan akal dan tidak percaya pada wahyu dan perlunya Nabi-Nabi. Ia berkeyakinan bahwa akal manusia kuat untuk mengetahui yang baik dan yang buruk, untuk tahu pada Tuhan dan mengatur hidup manusia di dunia ini.

 

2. IBN THUFAIL

Menurutnya, filsafat dan agama adalah selaras, bahkan merupakan gambaran dari hakikat yang satu. Yang dimaksudkan agama disini adalah bagin dan syariat. Dia juga menyadari adanya perbedaan tingkat akal antar sesama manusia.

 

3. IBN RUSYD

Sebagai filsuf besar, juga memikirkan, membahas dan memecahkan masalah-masalah yang pernah dipikirkan oleh filsuf-filsuf sebelumnya. Ia tidak menerima begitu saja pikiran-pikiran mereka, tetapi mereka menerima yang setuju dan menolak yang sebaliknya.


4. NASHIRUDDIN THUSI

Filsafat pertama meliputi alam semesta dan hal-hal yang berhubungan dengan alam semesta. Termasuk dalam hal ini pengetahuan tentang ketunggalan dan kemajemukan, kepastian dan kemungkinan, esensi dan eksistensi, kekekalan dan tidak kekalan. Bagi dia Tuhan tidak perlu dibuktikan secara logis. Eksistensi Tuhan harus diterima dan dianggap sebagai postulat, bukannya dibuktikan. Mustahil bagi manusia yang terbatas untuk memahami Tuhan didalam keseluruhan Nya termasuk membuktikan eksistensiNya.



Nama: Ahmad Nafisal Mahfud

Kelas: IAT 2

Matkul: Pengantar  Studi Islam

Institusi: UIN KHAS JEMBER

Komentar